Gaya Hidup Anak Muda Rusia
Nah kali ini saya ajak Anda melihat sedikit apa saja yang dilakukan muda mudi Rusia di musim panas, walau musim panas masih tiga bulan lagi, tak ada salahnya saya ajak Anda mengelana di musim panas di Rusia. Jangan lupa Anda baru dapat melihat keindahan dan kecantikan Rusia itu justru di musim panasnya, bukan musim dinginnya, walaupun orang Rusia lebih suka musim dingin ketimbang musim panas, karena bagi orang Rusia lebih baik kedinginan dibandingkan kepanasan. Kalau kedinginan bisa memakai jaket dan segala macam astribut agar badan tetap hangat, tapi kalau kepanasan apa yang mereka biasa lakukan setelah membuka pakaian dan hanya tinggal menutupi bagian yang sangat vital?
Makanya Anda akan menemukan orang-orang Rusia di musim panas, terutama di pinggir-pinggir sungai, danau-danau atau laut yang berjemur seperti ikan dendeng, berjejer-jejer beralasan handuk atau alas lainnya yang mereka bawa dari rumah masing-masing sambil membaca dan berjemur menyerap energi matahari dan keimanan diuji di sini! Mengapa? Anda tahu sendiri kecantikan wanita Rusia terkenal sampai ke mana-mana, dan ada pemeo" dari sepuluh orang wanita Rusia yang Anda lihat, ada duapuluh yang cantik" Karena bayangannyapun cantik! Oke kita lanjutkan ke tema awal, apa saja yang dilakukan anak muda Rusia di musim panas? Selain yang buat orang terkaget-kaget karena mereka bebas melakukan "patokan ayam" di mana saja mereka mau, di eskalator, di stasiun-stasiun metro, di bus, di jalanan, di taman, di bangku-bangku taman, di tempat keramaian dan lain sebagainya. Kalau sepasang "ayam jantan dan betina" saja mungkin masih biasa bagi orang Rusia, tapi kalau sudah mereka berkelompok kemudian membuat lingkaran dan beberapa orang gadis maju ke dalam lingkaran dan "menantang" siapa yang berani menjawab tantangan tersebut, maka kehebohan mulai terjadi.
Yang laki-lakinya saling "mengompori" dan saling mendorong agar lelaki lain dulu yang ke tengah dan lainnya menyusul, maka bila sudah muncul beberapa pasangan, maka setanpun tertawa di siang bolong dan tepuk tangan penonton diantara mereka semakin membuat pasangan di dalam lingkaran "menggila" dan siapa yang mampu bertahan lama dalam"patokan ayam" tadi pasangan itu dinyatakan menang. Lalu mereka keluar dan berganti gadis lain menantang lagi dan dijawab lagi, begitu seterusnya. Wah kalau itu terjadi di kita, pasti sandal jepit sudah melayang dan pihak-pihak yang "penjaga moral" akan membubarkannya, tapi ini Rusia Bung! Ada lagi yang membuat kelompok dan membawa tape corder sendiri dan di stel dengan volume sekeras-kerasnya dan berdansalah mereka, berjogetlah mereka di arena terbuka di jalanan yang memang untuk manusia, bukan jalanan untuk mobil di taman! Nah Anda bisa bayangkan di tengah hari, di siang bolong mereka "berpacu dengan musik yang hingar bingar" hingga kalau anda perhatikan mereka seperti orang yang sedang"kesurupan" kehilangan kontrol diri! Wah kalau itu dibarengi dengan mereka minum Vodka, maka yang terjadi adalah sebuah pertunjukan yang bisa-bisa menggoyangkan keimanan di dalam dada.
Mengapa mereka melakukan itu semua? Ya apa lagi kalau bukan karena alasan kebebasan ala libralisasi, kebebasan yang sebebasnya. Bahkan kalau Anda pergi ke pulau tertentu dari Moskow dengan naik kapal sungai, Anda akan menemukan lagi sebuah "kebebasan ala ayam kalkun". Ya sebagaimana ayam mandi di tempat ramai, begitulah yang mereka lakukan. Saya tak bisa lebih menjelaskan selain dari istilah itu, karena saya tak mau mengajak pembaca ke arah yang"tidak-tidak", karena konon pembaca lebih cepat "menangkap" sesuatu yang menjurus ke arah"itu" dan lebih paham dan lebih cepat daya pikirnya ketika membicarakan yang"itu" dan jangan paksa saya untuk menulis yang "tiga hurup", saya tak akan melakukannya dan silahkan anda buktikan tulisan-tulisan saya sebelumnya! Jadi memang "dunia sudah dekat kiamat" itu bagi yang percaya kepada adanya hari kiamat. Bagi yang tidak, adanya kiamat atau tidak bagi mereka bukan masalah, sebab bagi mereka, jangankan hari kiamat, Tuhan yang menciptakan mereka saja mereka tidak percaya! Karena kata mereka Tuhan tidak bisa dibuktikan dengan logika! Dan ada yang malahan bangga tak punya agama atau tak beragama, karena kata mereka tak beragamapun orang bisa menjadi baik! Padahal dalam agama, kebaikan bukan hanya bersipat horisontal, dalam arti baik dengan sesama manusia, tapi juga baik secara vertikal, baik dengan Tuhan. Orang yang bangga tak beragama lupa, bahwa mereka akan mati! Tapi karena mereka beranggapan bahwa hidup ini hanya di dunia, kematian bagi mereka adalah akhir segalanya, tak ada kehidupan sesudah kematian, itu kata mereka.
Dengan pola pikir seperti itulah akhirnya apa yang disebut"patokan ayam kalkun" dianggap wajar dan biasa saja, tak ada urusan dengan norma dan moral, maka yang terjadi adalah "patokan ayam kalkun" menjadi "halal" dilakukan di mana-mana dan adegan "main kuda-kudaan" bisa dilihat di taman, "untungnya" ini masih berpakaian, tapi tetap saja membuata mata "sepat". Jadi lagi-lagi berhubungan dengan norma dan moral urusan ke tujuh belas, yang penting bagi mereka yang menganut kebebasan itu, apa yang mereka maui walau itu bertentangan dengan norma dan moral, itulah gaya hidup yang bebas ala Barat. Gaya hidup bebas inilah yang dicoba oleh pihak-pihak yang tak bertanggung dijawab di ekspor ke Indonesia, bila ini yang terjadi siap-siap krisis moral di Indonesia akan semakin merajalela. Maka hanya dengan membekali Iman pada generasi muda Indonesia, hal -hal gaya hidup Barat yang negatif itu bisa dicegah. Jangan sampai " patokan model ayam kalkun" terjadi Indonesia. Bila anak muda Indonesia berani nekat melakukannnya, mari sama-sama kita cegah dengan melempari dengan sandal jepit! Yang melanggar moral tetap harus dicegah, dan itu tak melanggar HAM ketika mencegah sesuatu yang tak bermoral!
0 comments:
Post a Comment